Masjidini merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon, berdiri sejak tahun 1498. Menariknya, proses pembangunan masjid ini dilakukan lewat aksi gotong royong para wali songo. Ada cerita menarik berkaitan dengan pendirian masjid ini. Konon, pembangunannya merupakan wujud hadiah dari Sunan Gunung Jati kepada istrinya, Nyi Mas Pakungwati.
sumber foto Kesembilan orang itu kemudian terkenal sebagai Wali Songo. Atas jasa-jasanya, mereka dikenang sebagai tokoh penting Indonesia. Karena itulah tradisi ziarah ke makam Wali Songo menjadi rutin dilakukan oleh banyak masyarakat Jawa pada khususnya. Lantas, dimana aja sih makam Wali Songo? Mister sudah merangkumnya untuk kamu! 1. Makam Sunan Ampel di Surabaya sumber foto Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Beliau menjadi wali yang paling tua di antara yang lainnya. Sunan Ampel juga menjadi pendiri pesantren Ampel Denta, yang merupakan pesantren tertua di Jawa. Makam Sunan Ampel ini berada dalam kawasan wisata budaya Surabaya, berdekatan dengan area pecinan Kya Kya Kembang Jepun dan Kampung Arab Jawa Timur. Arsitektur gerbangnya mengadopsi gaya Eropa. 2. Makam Sunan Giri dan Sunan Gresik di Gresik sumber foto Sunan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Beliau merupakan murid dari Sunan Ampel. Lokasi makamnya berada agak jauh dari pusat Kota Gresik, yakni di puncak sebuah bukit di Kebomas, Gresik. sumber foto Sunan Gresik memiliki nama asli Syekh Maulana Malik Ibrahim. Beliau merupakan keturunan ke-22 Nabi Muhammad. Makamnya berada dekat dengan pusat Kota Gresik yang mudah dijangkau. 3. Makam Sunan Bonang di Tuban sumber foto Sunan Bonang yang memiliki nama asli Raden Makhdum Ibrahim merupakan anak dari Sunan Ampel. Semasa hidupnya, Sunan Bonang dikenal sebagai yang paling gencar memasukkan Islam dalam kesenian Jawa, seperti membuat lagu Tombo Ati yang hingga kini masih dikenal secara luas. Makam Sunan Bonang berlokasi di sebelah barat Masjid Agung Tuban, tepatnya di salah satu sisi alun-alun Kota Tuban, Jawa Timur. 4. Makam Sunan Drajat di Lamongan sumber foto Sama seperti Sunan Bonang, Sunan Drajat adalah anak dari Sunan Ampel. Sunan Drajat memiliki nama asli Raden Qasim. Lokasi makam Sunan Drajat berada di daerah wisata Lamongan di atas bukit tinggi dan dikelilingi pepohonan yang luas. Di sekitar makam Sunan Drajat dibangun Museum Sunan Drajat dan bisa dikunjungi masyarakat umum secara gratis. 5. Makam Sunan Kudus di Kudus sumber foto Sunan Kudus memiliki nama asli Ja’far Shadiq. Semasa hidupnya, Sunan Kudus menmiliki peranan penting di Kesultanan Demak, yakni sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan makamnya gak jauh dari Masjid Kudus yang memiliki bangunan menara mirip dengan candi Hindu. Uniknya, makam Sunan Kudus diletakkan di tengah bangunan menyerupai Joglo. 6. Makam Sunan Muria di Jepara sumber foto Sunan Muria yang memiliki nama asli Raden Umar Said ini merupakan anak dari Sunan Kalijaga. Letak makam Sunan Muria berada di Gunung Muria, sehingga untuk kamu yang ingin ziarah ke makam Sunan Muria, harus siap mendaki gunung, ya! 7. Makam Sunan Kalijaga di Demak sumber foto Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Said. Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit dan tembang suluk untuk mengajarkan Islam ke dalam kehidupan masyarakat Jawa yang kaya akan budaya dan kesenian. Lokasi makamnya berada di pinggiran Kota Demak, tapi cukup dekat dengan kompleks pemakaman keluarga Kerajaan Demak. Makam-makam ini menjadi wisata sejarah dan religi populer di Demak. 8. Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon sumber foto Sunan Gunung Jati yang memiliki nama asli Syarif Hidayatullah menjadi dalang dari berkembangnya Cirebon sebagai pusat dakwah. Gak heran jika sampai sekarang, Cirebon terkenal akan wisata religinya. Lokasi makam Sunan Gunung Jati berada di salah satu daerah di Kota Cirebon. Makam Sunan Gunung Jati ini dihiasi ornamen dan piring antik dari China karena semasa hidupnya pernah menikahi Putri Ong Tien dari negara China sehingga budaya Tiongkok tampak dalam peninggalan sejarah di Cirebon.
DariJakarta - Surabaya - Jakarta dengan rute yang berbeda, sekitar 1.700 km sudah ditempuh. Wisata ziarah ke makam 5 dari 9 wali songo yang ada di tanah Jawa. Saya dan keluarga akhirnya sampai di puncak pendakian spiritual semalam, tepatnya malam Jumat, 21 Juni 2018 di Makam Sunan Gunung Jati atau dikenal Syarif Hidayatullah, salah satu wali
Program Hari Ke 1 Penjemputan Airport – Surabaya L/D Rombongan tiba di Surabaya siang hari dijemput oleh pemandu kami dilanjutkan, Pusat bordir dan batik indah Bordir, Industri kerajinan Kulit permata Tanggul Angin, makan siang dan city tour surabaya Mengunjungi masjid Al – Akbar Surabaya yang merupakan masjid terbesar di jawa timur, lalu mengunjungi Icon Sura & Boyo KOta Surabaya, kemudian dilanjutkan menuju makam dan masjid sunan ampel dilanjutkan makan malam di lokal resto dan menuju hotel untuk check in – acara bebas istirahat untuk tour ziarah keesokan hari HARI KE 2 Surabaya – Tuban Jawa Timur – Kudus Jawa Tengah B/L/D Sarapan pagi di hotel dan check out, perjalanan tour ziarah dimulai dengan perjalanan menuju Gresik ziarah ke makam Sunan Gresik, dan makam Sunan Giri, Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Lamongan untuk ziarah ke makam Sunan Drajat, kemudian dilanjutkan perjalanan menuju kota Tuban untuk ziarah ke makam Sunan Bonang. Malam hari check in Hotel di Kota Tuban atau Rembang istirahat. HARI KE 3 Kudus – Semarang Jawa Tengah B/L/D Setelah sarapan pagi, rombongan akan check out hotel untuk melanjutkan perjalanan ziarah menuju makam Sunan Muria, perjalanan dilanjutkan menuju Kudus untuk ziarah ke makam Sunan Kudus. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Demak ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu serta melalui Masjid Agung Demak, Makan siang dan makan malam akan di sajikan di rumah makan local setempat, Malam hari check in hotel di semarang – acara bebas / istirahat. HARI KE 4 Semarang – Cirebon – Jakarta B/L/D Sarapan pagi di hotel dan check out, melanjutkan perjalanan menuju Cirebon dengan mampir di pusat batik pekalongan, dan diperkirakan tiba di cirebon siang hari dan langsung ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, kemudian melanjutkan perjalanan menuju kota Jakarta check in hotel di 88 Grogol jakarta makan siang dan malam di lokal resto dan check in hotel di Jakarta untuk istirahat. HARI KE 5 Shopping Tanah Abang – Airport Jakarta B Sarapan pagi di hotel dan check out pada pukul di tanah abang membeli belah lalu transfer ke lapangan terbang pada waktu sore hari yang telah ditentukan ke bandara soekarno hatta disarankan ambil penerbangan petang hari, berakhirlah rangkaian perjalanan wisata ziarah kita. Paxs Hotel*/**Twin / Triple Share 10 Orang 30 Orang 40 Orang 50 Orang Surabaya Hotel 88 Embong Kenongo atau setaraf. Rembang Hotel Kencana atau setaraf. Semarang Hotel Pop atau setaraf Jakarta Hotel 88 Grogol atau setaraf SYARAT DAN KETENTUAN sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelum ada persetujuan harga paket dan akan disesuaikan jika terjadi kenaikan BBM, paket dihitung per seorang untuk wisatawan local/domestik. yang digunakan ELF/Hiace, Medium Bus dan Big bus. Pemakaian mobil tergantung persediaan pada saat pemesanan dan jumlah peserta. Paket sudah termasuk Transportasi AC sesuai jumlah peserta BBM, Parkir, Tol, Retribusi, dll. Tour Leader & Ustad pembimbing doa khusus bus Akomodasi hotel sesuai paket dipilih 1 kamar 2-3 orang. Tiket Masuk Ziarah dan donasi Makan sesuai dengan program Set menu / Prasmanan. Air Mineral Selama perjalanan. Snack pada saat berangkat Paket belum termasuk Tiket kapal terbang pp, Kelebihan bagasi, Airport Tax, porter. Tipping untuk Sopir dan TL. Insurance perjalanan Biaya naik Ojek, Becak, dll di tempat wisata/ziarah Makan dan minum diluar menu yang disediakan. Sumbangan pribadi dan Pengeluaran pribadi lainnya minibar, laundry, telephone Deposit minimal 50%, dan sisa pembayaran nya pada 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan penjemputan. fasilitas dapat disesuaikan dengan permintaan by request dari tamu dengan menyesuaikan harga paket. yang tidak diambil tidak dapat di kembalikan dengan alasan apapun. pembatalan ini tidak berlaku bilamana rekanan atau partner kerja ARBY Tour & Travel mempunyai kebijakan lain mengenai biaya pembatalan dan disesuikan dengan ketentuan dari pihak travel. diluar musim libur sekolah, lebaran & Tahun baru high/peak season. REKENING BANK INDONESIA IDR A/C Name ROBBY SUTRISNO BANK NAME MANDIRI BANK SWIFT CODE BMRIIDJA ACCOUNT 124-000-215-0788
WaliKota Cirebon, Nashrudin Azis (kiri) dan Bupati Cirebon, Imron (kanan) dalam Kirab Ziarah. (Diskominfo Kota Cirebon)CIREBON - Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Jadi ke-653 Cirebon jika dibanding.. Rekomendasi Wisata Religi dan Tempat Ziarah di CirebonTempat Ziarah di Cirebon - Cirebon merupakan salah satu kota yang mempunyai peran penting dalam sejarah penyebaran Agama Islam di Jawa Barat dan Banten. Oleh karena itu, kota ini terkenal dengan beragam destinasi wisata religi yang menarik. Kamu bisa memperoleh banyak info menarik terkait sejarah Islam saat berkunjung ke deretan tempat ziarah di lagi, destinasi wisata religi dan tempat ziarah yang ada di Kota Cirebon tidak hanya bernuansa islami. Kamu bisa pula menemukan destinasi ziarah dan wisata religi umat beragama lain di kota ini. Penasaran? Simak ulasan lengkapnya berikut, yuk!Pilihan Wisata Religi dan Tempat Ziarah di Cirebon1. Makam Sunan Gunung JatiMakam Sunan Gunung Djati Sumber gambar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa BaratLokasi Jl. Alun-Alun Ciledug Astana, Kec. Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45151Rekomendasi pertama wisata religi di Cirebon adalah Makam Sunan Gunung Jati. Di sini, kamu bisa menjumpai kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati atau Raden Syarif Hidayatullah yang merupakan salah satu figur penting yang berperan dalam menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang menyempatkan waktu untuk berziarah ke utama yang bisa kamu lakukan sini adalah wisata religi. Di samping itu, kamu bisa pula menjelajahi area pemakaman yang mempunyai desain arsitektur menarik. Bangunan makam ini mempunyai desain yang merupakan akulturasi antara budaya Jawa, Arab, dan berkunjung ke Makam Sunan Gunung Jati, kamu tidak akan bisa secara langsung masuk ke area makam. Sebagai gantinya, para pengunjung hanya diperbolehkan masuk sampai ke area pintu gerbang. Total ada 9 pintu gerbang yang harus dilalui untuk bisa sampai ke makam dan terdapat 7 anak tangga di setiap & Penginapan Terbaik di Gunung JatiTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Gunung Jati dengan penawaran terbaik di Traveloka2. Masjid Merah PanjunanLokasi Jl. Panjunan Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45112Destinasi wisata religi di Cirebon selanjutnya adalah Masjid Merah Panjunan. Masjid ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi, dan merupakan bangunan yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati sekitar tahun 1480. Kabarnya, masjid ini dulu dijadikan sebagai lokasi pengesahan para ini mempunyai ciri khas pada dindingnya yang dibuat dengan batu bata merah dan mempunyai nama asli Masjid Al Athyah. Penyebutan Masjid Merah Panjunan berkaitan erat dengan pemindahan lokasi salat jumat dari masjid ini menuju ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Masyarakat menyebut masjid ini sebagai Masjid Merah karena peniadaaan salat & Penginapan Terbaik di LemahwungkukTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Lemahwungkuk dengan penawaran terbaik di Traveloka3. Tajug Agung Pangeran KejaksanLokasi Kejaksan, Cirebon City, West Java 45123Masjid tua dan bersejarah berikutnya yang ada di lingkup Kota Cirebon adalah Tajug Agung Pangeran Kejaksan. Destinasi ziarah di Cirebon yang satu ini dibangun pada tahun 1480-an oleh Pangeran Kejaksan yang merupakan kakak ipar dari Sunan Gunung Jati. Bangunan ini pun termasuk sebagai salah satu bangunan cagar budaya di bangunan cagar budaya, Tajug Agung Pangeran Kejaksan mempunyai desain arsitektur asli yang masih terjaga dengan baik. Kamu masih bisa menjumpai keberadaan mimbar, tiang penopang, hiasan piring, ataupun sumur yang masih utuh. Perubahan hanya ada pada bagian dinding yang sudah dipugar jadi lebih & Penginapan Terbaik di KejaksanTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Kejaksan dengan penawaran terbaik di Traveloka4. Tajug PejlagrahanLokasi Kesepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon City, West Java 45114Kalau kamu ingin berwisata religi mencari masjid tertua di Kota Cirebon, tujuannya adalah Tajug Pejlagrahan. Bangunan masjid ini telah berdiri sejak tahun 1452 dan terletak di belakang Keraton Pakungwati. Menariknya, Tajug Pejlagrahan tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga tempat pertemuan warga atau sekretariat Masjid Agung Sang Cipta RasaLokasi Jl. Kasepuhan Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114Selanjutnya, kamu bisa berkunjung ke destinasi religi dan tempat ziarah di Cirebon yang tak kalah penting, yakni Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Lokasinya ada di Kompleks Keraton Kasepuhan dan sering pula dikenal sebagai Masjid Sunan Gunung Jati atau Masjid Agung ini merupakan salah satu masjid tertua di Cirebon, berdiri sejak tahun 1498. Menariknya, proses pembangunan masjid ini dilakukan lewat aksi gotong royong para wali songo. Ada cerita menarik berkaitan dengan pendirian masjid ini. Konon, pembangunannya merupakan wujud hadiah dari Sunan Gunung Jati kepada istrinya, Nyi Mas Petilasan Sunan KalijagaLokasi Jl. Bhakti Abri, Kalijaga, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat 45144Destinasi ziarah di Cirebon berikutnya adalah Petilasan Sunan Kalijaga yang ada di wilayah Harjamukti. Konon tempat ini menjadi lokasi domisili Sunan Kalijaga selama melakukan kunjungan ke Cirebon. Beliau pun menghabiskan waktu yang cukup lama di berkunjung ke Petilasan Sunan Kalijaga, kamu akan mendapati banyak monyet berkeliaran. Menurut cerita masyarakat setempat, monyet-monyet tersebut adalah santri yang dikutuk oleh Sunan & Penginapan Terbaik di HarjamuktiTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Harjamukti dengan penawaran terbaik di Traveloka7. Taman Doa Regina RosariLokasi Jl. Dukuh Semar Kecapi, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat 45142Bagi traveler yang beragama Katolik, ada tempat ziarah di Cirebon yang populer, yakni Taman Doa Regina Rosari. Lokasi wisata religi Katolik ini bisa kamu temukan tepat berada di belakang bangunan Gereja Katolik Bunda Maria yang ada di wilayah Harjamukti, Taman Doa Regina Rosari cukup teduh, dengan pepohonan rindang yang memberikan rasa nyaman bagi para peziarah. Selain itu, kamu dapat pula menjumpai area tempat duduk yang terletak di sekitar Patung Bunda Maria dan bisa dipakai untuk lokasi Makam Putri Ong TienLokasi Jl. Alun-Alun Ciledug Astana, Kec. Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45151Ketika berkunjung ke Cirebon, kamu dapat pula berkesempatan untuk mendatangi Makam Putri Lie Ong Tien. Siapa Putri Lie Ong Tien? Beliau tidak lain adalah putri dari Kaisar Hong Gie yang merupakan penguasa Dinasti Ming dan sekaligus istri dari Sunan Gunung hubungan antara Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien membuat akulturasi budaya pribumi dan Tiongkok di Cirebon terlihat sangat kental. Kamu pun bisa menjumpai adanya keramik kuno asli Tiongkok yang ada di kompleks Makam Sunan Gunung berkunjung ke Makam Ong Tien, kamu bisa menjumpainya di area Kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Makam Ong Tien biasanya cukup ramai oleh para peziarah, terutama ketika memasuki perayaan Tahun Baru Gua Maria Sawer RahmatLokasi Cisantana, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, 45552Perjalanan ziarah ke Cirebon bisa pula kamu isi dengan kunjungan ke Gua Maria Sawer Fatima Rahmat. Gua ini berlokasi di ketinggian 700 mdpl dan berada di kaki Gunung Ciremai. Untuk sampai ke tempat ziarah ini, kamu perlu terlebih dahulu mendaki sebanyak 464 anak perjuangan menapaki ratusan anak tangga, kamu bisa mendapati sumber mata air alami yang segar, berasal dari Curug Sawer. Selain itu, suasana di tempat ziarah Katolik ini sangat tenang. Oleh karena itu, kamu bisa berdoa serta menapaki jalan salib dengan & Penginapan Terbaik di CigugurTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Cigugur dengan penawaran terbaik di Traveloka10. Kelenteng TalangKelenteng Talang Sumber WikipediaLokasi Jl. Talang Lemahwungkuk, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45111Tempat ziarah di Cirebon yang terakhir adalah Kelenteng Talang, berdiri sejak tahun 1450. Pada awal pendiriannya, kelenteng ini difungsikan sebagai lokasi ibadah umat Tionghoa yang menganut mazhab Hanafi. Seiring meningkatnya populasi warga Tionghoa, tempat ini beralih menjadi tempat ibadah penganut itulah rekomendasi tempat ziarah di Cirebon yang bisa kamu kunjungi. Jangan lupa cek Traveloka untuk menemukan hotel & penginapan terbaik selama di Cirebon. Selain destinasi religi dan tempat ziarah, kamu bisa pula menemukan banyak aktivitas wisata menarik lain di kota ini. Kamu dapat memanfaatkan layanan Traveloka Xperience untuk mencoba beragam aktivitas berbagai pilihan aktivitas tersebut, liburan ke Cirebon akan terasa sangat berwarna. Hotel & Penginapan Terbaik di CirebonTemukan lebih banyak pilihan hotel dan penginapan di Cirebon dengan penawaran terbaik di Traveloka

PAKET 0882-3938-9598, Biaya Ziarah Wali Songo Dari Lampung, 2021, RANGGAWARSITA Tour Har powered by Peatix : More than a ticket. ZIARAH SEMARANG BANTEN RUTE : 1. Semarang 2. Pekalongan 3. Pemalang 4. Cirebon 5. Depok 6. Mbah Priuk 7. Banten lama 8. Banten baru (syeh Yusup) 9. Pamijahan 10. Panjalu Fasilitas : 1. Bus pariwisata terbaru

Demak - Wisata religi keliling Pulau Jawa tak lengkap tanpa ziarah ke makam Wali Songo. Meski telah tiada, banyak umat Islam yang datang berziarah ke makam mereka untuk wisata rohani. Anda pun bisa datang Songo adalah penyebar agama Islam di Tanah Jawa pada abad ke-14. Para Wali Songo ini tersebar di tujuh wilayah di pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya, Gresik, Lamongan, Demak, Kudus, Muria, dan pertama adalah Sunan Gresik. Sunan ini berada di Gresik, Jawa Timur. Selanjutnya adalah Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur. Putra Sunan Ampel ternyata juga masuk dalam Wali Songo, Sunan Drajat namanya. Sunan Drajat diperkirakan wafat pada ke Kudus, Anda bisa menapaki jejak Sunan Kudus. Belum selesai, Wali Songo masih ada di Gresik, yaitu tempat Sunan Giri. Setelah itu barulah ada Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati makamnya terletak di CirebonMengenang ke-9 wali tidak hanya bisa lewat cerita-cerita saja. Anda pun boleh berziarah langsung ke makam pilihan untuk turis yang ingin menikmati wisata religi ini. Anda bisa berkunjung langsung, atau menggunakan jasa agen perjalanan."Iya ada untuk wisata Wali Songo. Tapi kita hanya untuk rombongan. Biasanya sih untuk 44 orang," kata bagian marketing agen perjalanan Tour Wisata, Dewi kepada detikTravel, Rabu 1/5/2013.Untuk paket wisata religi Wali Songo jenis ini, traveler bisa mengeluarkan uang sekitar Rp 1,5 juta/orang."Kalau Wali Songo biasanya 6 hari, waktunya bisa kapan saja. Dari Jakarta lanjut ke Cirebon, ke makam Sunan Gunung Jati," papar perjalanan akan dilanjutkan menuju Semarang, Demak, Kudus dan Tuban. Di Demak, traveler akan berziarah ke makam Sunan Kalijaga dan lanjut ke Kudus."Di Kudus ada dua sunan kan ya. Ada Sunan Kudus sama Sunan Muria, baru lanjut ke Tuban," lanjut Tuban, Anda akan diajak menuju makam Sunan Bonang, kemudian lanjut ke makam Sunan Drajat di Lamongan, dan ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim juga Sunan Giri di hari ke empat, perjalanan lanjut ke Surabaya untuk ziarah ke makam Sunan Ampel, lanjut ke Yogyakarta untuk belanja. Barulah dari Yogyakarta Anda kembali pulang ke Jakarta."Kita sudah ada pemandu wisatanya. Kalau misalnya rombongan mau pakai ustadz, bisa bawa sendiri aja," lanjut Tour Wisata, agen perjalanan lain yang juga menyediakan paket wisata religi Wali Songo adalah Kharisma Tour and Travel."Kalau dari Jakarta biaya per orangnya bisa Rp 250 ribu. Itu untuk rombongan minimal 44 orang," kata Sholeh yang mengatur bagian wisata Wali tersebut sudah termasuk harga bus, supir, parkir, dan tol. Belum termasuk penginapan dan makanan."Kita kan itu untuk 2-3 hari, jadi mungkin tidak menginap. Paling istirahatnya di tempat ziarah kan suka ada," lanjut jika ingin menginap, Anda bisa memesan khusus, apakah ingin di losmen atau hotel. "Kalau mau pakai penginapan dan makan bisa bayar Rp 700 ribu," ungkapnya."Dari Jakarta lanjut ke Cirebon, Demak, Kudus, dan ke Jawa Timur. Di Jawa Timur kan ada 5 wali," tutur Sholeh. sst/sst

Untukmengenang peran dan jasa para Wali Songo yang begitu besar, umat Islam biasa melakukan ziarah ke makamnya. Lokasinya tersebar mulai dari Surabaya, Gresik, Kudus hingga ke Cirebon. Dikutip RADARBANTEN.CO.ID dari akun @facebook kemenparekraf, bulan Suci Ramadhan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.

Berikut adalah peta perjalanan yang saya lalui pada waktu melakukan trip "Tour de Walisongo"; Jakarta - Cirebon Perjalanan trip ini saya beri nama "Tour de Walisongo". Karena memang tujuanya adalah Ziarah ke Makam Walisongo yang terkenal itu. Perjalanan ini diawali dari rumah di Jakarta menggunakan Toyota Corolla DX "The Blues" tahun 82, kesayangan saya. Saya ditemani oleh 1. Sri Lestari Istri 2. Agus Pranoto Teman 3. Ulfa Syvia Teman The Blues Corolla DX '82 Dari Jakarta kami menuju ke Cirebon, ke Makam Sunan Gunung Jati. Berangkat dari Jakarta jam 1200, Hari Rabu, tanggal 14 November 2012. Tiba di area Makam Sunan Gunung Jati, sekitar jam 2100. Lalu kami melakukan ritual yaitu mandi di 7 sumur yang berbeda. Tips Bayarlah jasa penimba air sumur kepada pemandu saja, sehingga kita membayar all in kepada pemandu, tidak perlu lagi membayar jasa penimba untuk setiap sumur sejumlah 7 buah tersebut. Setelah itu barulah kami Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati yang ditemani oleh pemandu orang lokal dengan biaya sekitar Rp. untuk jasanya, plus uang jasa penimba untuk tiap sumur Rp. Tips Jangan mudah percaya kepada pemandu yang menawarkan sesuatu, barang atau azimat dan lain-lain. Bayarlah jasanya sesuai deal di awal. Kalau mau memberikan tambahan tips silahkan saja. Banyak pengemis baik yang sudah tua maupun muda meminta dan sedikit agak memaksa. Jangan hiraukan mereka, tetap pada niat awal yaitu berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati. Cirebon - Demak Setelah selesai melakukan Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Demak, dengan tujuan ke Makam Sunan Kalijaga. Berangkat dari Cirebon sekitar pukul 0000 malam. Sampai di Demak masih pagi sekitar jam 0700, mencari sarapan di sekitar alun-alun depan Masjid Agung Demak. Ada banyak tukang jajan makanan disini dengan menu sangat bervariatif dan harga yang murah. Silahkan dicoba Nasi Gandulnya. Setelah kenyang barulah kami menuju ke Masjid Agung Demak. Kebetulah pada saat itu sedang ada perayaan karnaval. Masjid Agung Demak Masuk ke Masjid Agung Demak, menuju ke belakang Masjid adalah area Makam Raja Demak yaitu Raden Patah. Kami sempat salah sangka bahwa Makam tersebut adalah Makam Sunan Kalijaga, ternyata bukan, Makam Sunan Kalijaga bukan di area Masjid Agung melainkan di Desa Kadilangu, sekitar 2 km arah timur dari Masjid Agung Demak. Di lokasi tersebut juga ada Museum, namun Museum baru buka siang, tergantung datangnya penjaga Museum, Capee Dehhhh,,,, Setelah melakukan Ziarah ke Makam Raja Demak, maka kita meluncur menuju Desa Kadilangu, Makam Sunan Kalijaga. Tidak begitu sulit karena selain tidak terlalu jauh juga ada petunjuknya kok. Nah begitu masuk ke dalam gang menuju Makam Sunan Kalijaga, kami dihadang oleh orang tua nenek-nenek yang memberikan kertas bertuliskan sumbangan untuk perbaikan jalan. Pertanyaan saya adalah "Apakah pemerintah daerah setempat tidak memperhatikan hal ini sehingga untuk pembangungn jalan harus meminta-minta dari para pengunjung? Ataukah itu hanya rekayasa orang setempat untuk meraup uang dari para peziarah seperti kami?" Masuk ke dalam banyak sekali rumah penduduk yang disulap menjadi tempat parkir untuk motor maupun mobil. Silahkan dipilih mau parkir dimana. Lalu kita menuju lorong yang semrawut dan dipenuhi oleh para pedagang. Saya menemukan ada seorang nenek tua penjual kembang persis di depan pintu masuk Makam Sunan Kalijaga. Di depan pintu gerbang juga ada toilet dan wc yang dikomersilkan bagi pengunjung yang ingin bersuci dengan membayar Rp. per orang. Demak - Kudus Dari Makam Sunan Kalijaga kami melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Kudus di kota Kudus. Tidak terlalu sulit mencarinya karena ada di kota dan hampir setiap orang yang kami tanya mampu menunjukan dengan baik arah ke Makam Sunan Kudus tersebut. Sesampainya di area Makam Sunan Kudus kami direpotkan oleh banyaknya tukang foto amatir yang menawarkan jasa foto dengan harga Rp. per lembar foto. Kebetulan saya membawa kamera sendiri sehingga saya tidak ditawari setelah tau saya membawa kamera. Kamipun masuk kedalam area Makam, di dalamnya ada pendopo jawa kuno tempat beristirahat dan disampingnya ada tempat wudlu. Sendal berserakan, sampah juga, dan ada resepsionis yang menerima tamu dan membayar sekedarnya. Di Kudus ada 2 Makam Sunan yaitu 1. Sunan Kudus 2. Sunan Muria Masjid di Makam Sunan Kudus Gapura tangga menuju Makam Sunan Muria Setelah dari Makam Sunan Kudus kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Sunan Muria. Arahnya ke timur utara kota Kudus, perjalanan mendaki bukit atau Gunung Muria. Disana ada banyak sekali Ojek yang menawarkan jasa untuk mengantar ke Makam. Karena kami belum tau maka kami meutuskan untuk berjalan kaki menuju Makam dengan menaiki anak tangga, yang ternyata anak tangga tersebut seolah-olah tiada habisnya untuk dipijak. Karena sudah menjadi tekad maka kami menetapkan hati untuk menaiki tangga tersebut. Sampailah kami di area Makam Sunan Muria. Tips Bagi yang mempunyai penyakit radang sendi dan manula saya menyarankan untuk naik ojek saja, karena tangga menuju Makam sangat banyak dan tinggi, gemetaran dan kesakitan akan menyiksa betis dan dengkul anda. Ongkos naik ojek sekitar Rp. Kudus - Tuban Dari Makam Sunan Muria sudah malam sekitar ba'da Isya sekitar pukul 2000, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Tuban yaitu Makam Sunan Bonang. Sampai di area Makam Sunan Bonang sekitar pukul 0100 dini hari, pas kebetulan habis acara Suro juga di alun-alun pelataran Masjid Tuban. Tuban - Lamongan Lokasi Makam Sunan Drajat Lamongan Setelah selesai melakukan ritual ziarah malam itu kami pun langsung melanjutkan perjalanan. Dari Tuban kami langsung meluncur menuju Caruban, Lamongan ke Makam Sunan Drajat. Perjalanan sangat melelahkan dikarenakan nonstop, rasa kantuk melanda, namun karena Niat dan Semangat yang tinggi saya tetap meneruskan perjalanan hingga Sempat nyasar alias kebablasan hingga ke pinggir pantai, buset jauh aja... Akhirnya berputar balik sekitar 5km, dikarenakan capek letih lemah lesu jadi konsentrasi nyetir agak berkurang. Sangat tidak dianjurkan nekat nyetir seperti saya ini apabila fisik sudah lelah sebaiknya berhenti untuk istirahat saja daripada dipaksakan nanti malah bisa celaka. Sampai di area Makam Sunan Drajat pagi buta subuh. Kamipun kongkow di warung dulu untuk minum kopi dan sarapan alakadarnya. Terlihat teman-teman sangat capek dan kusut. Demikian juga dengan saya tentunya. Lagi-lagi karena semangat yang tinggi maka kita tepiskan semua rasa capek. Terbayar dengan secangkir kopi dan roti isi. Setelah istirahat sejenak, kamipun membersihkan diri, mandi dan menjemur baju kemaren yang masih belum dicuci. Bau menyengat baju kotorpun tak pelak lagi. Kap mesin, atap, bagasi, jendela pintu The Blues jadi sasaran tempat jemuran.... Setelah membersihkan diri dan menjemur pakaian kotor, kami menuju ke Makam Sunan Drajat untuk ziarah. Lamongan - Gresik Dari Makam Sunan Drajat kami melanjutkan perjalanan ke Gresik menuju Makam Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Dari Lamongan kami berangkat sudah agak siang sekitar pukul 0900. Sesampainya di Gresik sekitar pukul 1200 kami langsung menaiki tangga menuju Makam Sunan Giri yang terletak di Kebomas, Gresik. Tak perlu waktu lama kami melakuan ritual ziarah, perut kami pun keroncongan menagih untuk diisi. Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik Kami makam di area Makam tersebut, banyak menu makanan yang tersedia dan disajikan dengan khas ala Jawa Timur. Untuk harga bisa dibilang murah meriah. Dari Makam Sunan Giri di perbukitan Kebomas, kami menuju ke Kota Gresik untuk ziarah ke Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Setelah bertanya sana-sini kami menuju ke Masjid Agung Gresik. Bertepatan dengan sholat Jumat, maka kami harus menunggu para jamaah selesai Jumatan. Setelah selesai kami pun bergegas menuju ke Masjid, kami bertanya pada Pengurus Masjid, namun ternyata Makam yang kami tuju tidak ada di area Masjid melainkan di Masjid yang lain. Alhasil kamipun pergi meninggalkan Masjid pertama menuju ke Masjid berikutnya sesuai petunjuk yang kami peroleh. Tidak jauh dari Masjid pertama kami langsung menemukan Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Ternyata sedang di pugar atau diperbaiki. Namun tidak menyurutkan niat kami untuk melakukan ritual Ziarah dengan kondisi yang ala kadarnya tersebut. Gresik - Surabaya Dari Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim kami langsung meluncur ke Toll Kebomas untuk menuju ke Makam Sunan Ampel di Surabaya. Perjalanan mudah karena melalui Toll dan cepat sampai di tujuan. Lokasi ada di sekitar pecinan daerah Ampel, Surabaya. Di depan Area Makam Sunan Ampel Sesampainya di area Makam Sunan Ampel kami merasa sangat lega, karena dengan demikian maka selesailah sudah Tour de Walisongo kami dengan tujuan berziarah ke Makam 9 Wali yang kondang dan disebut sebagai Walisongo itu yang menghasilkan karya luar biasa yang masih dapat kita jumpai hingga saat ini yaitu Masjid Agung Demak. Surabaya - Batu, Malang Karena kami merasa sudah menyelesaikan Tour de Walisongo ini maka kami berencana untuk pulang sambil pelesiran. Jadilah kami menuju ke Madura untuk menyebrangi jembatan Suramadu yang terkenal itu. Jembatan Suramadu Perjalanan pun kami lanjutkan menuju ke Batu, Malang, Jawa Timur. Dikarenakan penasaran dengan suasana di Batu yang katanya suejuk segar, maka kami membulatkan tekad untuk menuju ke arah Malang via Toll. Agak sedikit kerepotan juga bertanya sana-sini ujungnya nyasar entah kemana, tapi pada akhirnya kami dapat menemukan jalan Toll menuju ke arah Malang. The Blues masih ngacir ajah dan seolah tidak kenal lelah dipacu nonstop terus menerus. Meraung-raung dia digeber di dalam Toll menuju Malang. Namun Pak Agus kelelahan kelihatanya, hingga saya ambil alih kemudi dan mengajak The Blues untuk menaklukan jalan menanjak menuju kota Malang. Saya berhenti beberapa kali untuk menyetel The Blues yang mulai goyah. Setelah 3 kali penyetelan akhirnya The Blues kembali mengeluarkan tenaganya, meraung membelah jalan menuju kota Malang di malam gelap dan hujan deras. Saya memacu The Blues dengan kecepatan sekitar 80 km / jam, dan pedal gas terasa ringan saya injak hingga The Blues memuntahkan tenaga yang diharapkan. Waduk Pare Sampai di Batu sudah malam, kamipun berhenti di sekitar tempat rekreasi yang ada di Batu Malang. Keluar dari mobil hawa sejuk menerpa wajah kami, kami mencari makanan di lesehan yang ada di sana. Harga makanan disana sangat murah sekali, mie ayam hanya Rp. - saja. Kami pun memesan Ayan Bakar Kampung asli Batu, Malang. Rasanya MANTAPSSSSS!!! Dikarenakan rasa capek dan letih serta banyaknya pakaian kotor di bagasi mobil, maka saya memutuskan untuk menginap di Batu, Malang. Alhasil kamipun menginap di Villa daerah Batu, Malang. Saya mencari Villa dengan posisi dataran yang paling tinggi. Kamipun menemukanya dengan harga yang lumayan yaitu Rp. untuk 2 kamar. Lumayan mahal untuk daerah, bila dibanding dengan Villa yang saya punya di daerah Bogor, saya hanya menjual Rp. per malam, harganya 2 kali lipatnya broooo.... Malang - Sragen Setelah istirahat di Villa, Batu, Malang, dan mencuci pakaian kotor hingga kering, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Sragen, Jawa Tengah. Kami berangkat sekitar pukul 1400, dengan diiiringi hujan lebat, beserta petir yang terdengar disamping kuping, mengingat kami berada di ketinggian. Sempat kaget juga mendengar petir ada di samping kami, seumur-umur petir kami dengar ada di atas kami, ini ternyata petir sejajar dengan kami. Perjalanan kami lakukan dengan pelan-pelan, dikarenakan kondisi cuaca dan jalan yang mendaki berkelok di pegunungan. Dan ternyata The Blues ngadat AC nya, dengan terpaksa kami melaju tanpa AC, diguyur hujan lebat, pandangan mata hanya 10 meter kedepan. Jembatan Kaponan Setelah melewati pegunungan dan pemandangan yang indah hutan belantara dan Waduk Pare kami menemukan tukang service AC. Namun ternyata teknisinya sedang keluar dan tidak ada di tempat. Di depan bengkel kami melihat ada pohon mangga yang lebat dan buahnya sudah mulai tua, dikarenakan penasaran maka kami pun meminta kepada yang punya, dan alhamdulilah dikasih malah dipersilahkan mengambil sebanyak-banyaknya. Namun saya cuma memetik satu saja untuk tombo kepengin. Jadilah kami melanjutkan perjalanan masih tanpa AC dan diguyur hujan yang mulai mereda. Kira-kira 2 km sebelum Tebu Ireng kami menemukan tukang AC, kami berhenti dan meminta kepada tekinisinya untuk membetulkan AC The Blues. Ternyata motor blower AC rusak, dan saya putuskan untuk diganti, kebetulan ada spare parts nya, perbaikan kira-kira memakan waktu sekitar 2 jam. Setelah beres dan dingin AC nya, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Sragen, Jawa Tengah melalui jalan Perak, Jombang. Sampai di kota Sragen sekitar pukul 2300 malam. Kami mencari makan di alun-alun kota Sragen, jadilah kami memesan Tongseng dan Sate Kambing ala Sragen. Dilanjut kami menginap di rumah punden keluarga Pak Agus di Kaponan, Jetak, Sidoarjo, Sragen, Jawa Tengah. Sragen - Tawangmangu Dari Sragen kami melanjutkan perjalanan menuju ke Grojogan Sewu, Tawangmangu, Solo. Terbayarkan rasa capek kami dengan menikmati indahnya air terjun "Grojogan Sewu". Tak lupa kami menikmati hidangan sate kelinci yang banya ditawarkan disana. Juga membeli cendera mata ala kadarnya. Diguyur hujan lebat dari Tawangmangu kami tetap melanjutkan perjalanan menuju ke Jogja. Pose Background Grojogan Sewu Dari Tawangmangu sore hari sekitar pukul 1700, kami melaju menuruni jalanan gelap karena hujan dan The Blues pun tetap semangat mengantarkan kami. Melewati kota Solo lanjut ke Klaten dan tibalah kami di jalan Malioboro, Jogja. Tawangmangu - Jogja Sampai di Malioboro pedagang sudah hampir pada tutup karena sudah pukul 2145, jadilah kami jalan-jalan dan belanja ala kadarnya pada pedagang yang hampir tutup tersebut. Setelah puas belanja kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Purworejo rumah orang tua saya. Sampai di Purworejo sekitar pukul 1200 malam, sayapun bertemu dengan Bapak Ibu dan keluarga disana. Senang rasanya bisa bertemu dengan orang tua dan sanak saudara setelah sekian lama tak jumpa. Sambil melepas penat kamipun ngobrol ngalor-ngidul sampai akhirnya kami tertidur karena capek dan kantuk melanda. Jogja - Purworejo Jalan dari Jogja menuju Purworejo sangat bagus, halus dan lancar. Tetap dibawah guyuran hujan kami melaju dengan tenang dan santai. Purworejo - Kebumen Paginya kami melanjutkan perjalanan menuju Kebumen untuk ziarah ke Makam Mbah Samirah di desa Banyuroto, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen Beriman. Ini adalah tempat saya dilahirkan, tempat saya dibesarkan, tanah tumpah darah saya. Banyak kenangan masa-masa kecil dahulu, masa-masa susah, masa-masa sekolah dan semua tentang masa kecil saya terbayang dalam kenangan. Sayapun bersimpuh di pusara Mbah Samirah, mendoakan beliau agar diterima disisi-Nya. Bersama Ibu dan Bapak Begitu besar jasanya kepada saya, mengurus dan merawat saya dari kecil hingga saya lulus sekolah STM disana, yang kemudian saya merantau dan menjadi seperti sekarang ini. Ya Allah, terimalah Mbah Samirah disisi-Mu, amin. Kebumen - Tegal Dari Kebumen malam itu juga kami melanjutkan perjalanan menuju ke kota Tegal, Jawa Tengah. Sampai di Tegal sekitar pukul 0100 pagi. Kami istirahat di rumah Mbak Mega Syvia yang memang asli orang tegal ORTEGA. Pagi harinya kami menuju ke tempat wisata pemandian air panas GUCI TEGAL. Pemandian air panas Guci Tegal Berendam air panas disana sungguh membuat badan ini terasa nyaman dan hilang rasa letih serta capek, namun konsekuensinya kami merasa sangat mengantuk. Hingga akhirnya kami putuskan untuk tidur dahulu, karena tidak memungkinkan memaksakan badan yang dihinggapi rasa kantuk yang luar biasa. Barulah sekitar pukul 2200 kami melanjutkan perjalanan menuju Cirebon. Tegal - Cirebon Mbak Ulfa turun di Cirebon karena ada acara Suro di Keraton Kasepuhan Cirebon. Karena kami tidak mengagendakan acara tersebut jadilah Mbak Ulfa kami turunkan di Terminal Cirebon, dan kami melanjutkan perjalanan menuju ke Jakarta. Jalan Pantura seperti biasa selalu saja ada Proyek pembangunan jalan yang mana sangat mengganggu perjalanan karena harus macet dan tersendat-sendat. Trip Pulang dari Cirebon ke Jakarta The Blues digeber terus menerus dari Jakarta - Cirebon - Demak - Kudus - Tuban - Lamongan - Gresik - Surabaya - Madura - Malang - Sragen - Solo - Jogja - Purworejo - Kebumen - Tegal - Cirebon - Jakarta lagi, dan alhamdulilah sehat saja. Namun begitu digeber di Toll dari Cikampek menuju Jakarta, The Blues knalpot The Blues patah dan mengeluarkan bunyi seperti mobil F1. Karena di dalam Toll, malam hari dan tidak ada tukang las knalpot maka The Blues dengan raungan Thundernya digeber terus sampai rumah. Sampai rumah sekitar pukul 0300 pagi, alhamdulilah kami semua selamat berangkat - pulang tanpa ada kendala yang berarti. Kamipun kelelahan dan tidur sampai siang hari. Memulai aktivitas seperti biasa lagi di Jakarta. Spesial terima kasih kepada 1. Allah SWT yang memberi perlindungan selama perjalanan berangkat - hingga pulang 2. Sri Lestari Istri yang mendampingi selama perjalanan 3. Pak Agus, yang mau menjadi driver pengganti selama perjalanan 4. Mbak Ulfa, buat singgah di Tegal 5. Semua juru kunci Makam Walisongo 6. Semua orang yang membantu dalam perjalanan kami 7. The Blues yang selalu setia mengantarkan kami dalam perjalanan ini 8. Orang tua kami 9. Saudara kami yang memberikan tumpangan pada kami selama perjalanan 10. Semua support, doa dan dukungan dari semua pihak Pak Agus dan Mbak Ulfa Note Bagi yang ingin Umroh berama kami silahkan menghubungi kami di Baitulloh Travel Haji dan Umroh Tlp 021-7272426 Fax 021-7866456 Mobile 08111558169 / 081584197950 Skype almugada Email info Website Pin bbm 76874BF8 Atau silahkan lihat artikel kami tentang Bimbingan Haji dan Umroh juga Perjalanan Umroh ke Baitulloh Editor), Le Culte des saints dans le monde musulman, Paris: EFEO, 1995, 389 p. Indonesian translation, Ziarah dan Wali di Dunia Islam, Jakarta: Serambi - EFEO - Forum Jakarta-Paris, 588 p. Second edition, Jakarta: Komunitas Bambu - EFEO, 2010. Ziarah dan Relasi Sunni-Syiah: Akar Serazngan Mematikan Terhadap Peziarah di Pakistan. by Program Hari Ke 1 Penjemputan Airport – Surabaya – Gresik – Lamongan – Tuban/Rembang L/D Penjemputan di stasiun atau bandara dijemput oleh pemandu kami dilanjutkan menuju makam dan masjid sunan ampel lalu menuju Gresik ziarah ke makam Sunan Gresik, dan makam Sunan Giri, Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Lamongan untuk ziarah ke makam Sunan Drajat, kemudian dilanjutkan perjalanan menuju kota Tuban untuk ziarah ke makam Sunan Bonang. Malam hari check in Hotel di Kota Tuban/Rembang acara bebas / istirahat. HARI KE 2 Tuban/Rembang – Kudus – Semarang Jawa Tengah B/L/D Setelah sarapan pagi, rombongan akan check out hotel untuk melanjutkan perjalanan ziarah menuju kota kudus menuju makam Sunan Muria, perjalanan dilanjutkan menuju Kudus untuk ziarah ke makam Sunan Kudus. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Demak ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu serta mengunjungi Masjid Agung Demak, Makan siang dan makan malam akan di sajikan di rumah makan local setempat, Malam hari check in hotel di semarang untuk istirahat. HARI KE 3 Semarang – Cirebon – Jakarta B/L/D Sarapan pagi di hotel dan check out, melanjutkan perjalanan menuju Cirebon dengan mampir di pusat batik pekalongan, dan diperkirakan tiba di cirebon siang hari dan langsung ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, kemudian melanjutkan perjalanan menuju kota Jakarta untuk diantar menuju hotel, makan siang dan malam di lokal resto. HARI KE 4 Shopping Tanah Abang – Transfer Airport Jakarta B Sarapan pagi di hotel dan check out pada pukul di tanah abang membeli oleh oleh lalu transfer ke bandara pada siang hari ke bandara soekarno hatta disarankan ambil penerbangan petang hari, berakhirlah rangkaian perjalanan wisata ziarah kita. Paxs Hotel*/**Twin / Triple Share 10 Orang 30 Orang 40 Orang 50 Orang Tuban Hotel Charis atau setaraf. Semarang Hotel Pop atau setaraf Jakarta Hotel 88 Grogol atau setaraf SYARAT DAN KETENTUAN sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelum ada persetujuan harga paket dan akan disesuaikan jika terjadi kenaikan BBM, paket dihitung per seorang untuk wisatawan local/domestik. yang digunakan ELF/Hiace, Medium Bus dan Big bus. Pemakaian mobil tergantung persediaan pada saat pemesanan dan jumlah peserta. Paket sudah termasuk Transportasi AC sesuai jumlah peserta BBM, Parkir, Tol, Retribusi, dll. Tour Leader & Ustad pembimbing doa khusus bus Akomodasi hotel sesuai paket dipilih 1 kamar 2-3 orang. Tiket Masuk Ziarah dan donasi Makan sesuai dengan program Set menu / Prasmanan. Air Mineral Selama perjalanan. Snack pada saat berangkat Paket belum termasuk Tiket kapal terbang pp, Kelebihan bagasi, Airport Tax, porter. Tipping untuk Sopir dan TL. Insurance perjalanan Biaya naik Ojek, Becak, dll di tempat wisata/ziarah Makan dan minum diluar menu yang disediakan. Sumbangan pribadi dan Pengeluaran pribadi lainnya minibar, laundry, telephone Deposit minimal 50%, dan sisa pembayaran nya pada 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan penjemputan. fasilitas dapat disesuaikan dengan permintaan by request dari tamu dengan menyesuaikan harga paket. yang tidak diambil tidak dapat di kembalikan dengan alasan apapun. pembatalan ini tidak berlaku bilamana rekanan atau partner kerja ARBY Tour & Travel mempunyai kebijakan lain mengenai biaya pembatalan dan disesuikan dengan ketentuan dari pihak travel. diluar musim libur sekolah, lebaran & Tahun baru high/peak season. REKENING BANK INDONESIA IDR A/C Name ROBBY SUTRISNO BANK NAME MANDIRI BANK SWIFT CODE BMRIIDJA ACCOUNT 124-000-215-0788

Kawasanmakam Sunan Gunung Jati terletak di desa Astana, kecamatan Cirebon Utara, sekitar 6 km dari Kota Cirebon yang dilintasi jalur Cirebon-Indramayu. ulama atau tokoh sejarah lainnya yang berdekatan dengan lokasi makam ke sembilan wali. Rute Ziarah Walisongo biasanya tidak hanya tertuju pada sembilan wali saja.

Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon Kota Cirebon selain terkenal sebagai kota budaya dan sejarah juga terkenal sebagai kota wali. Salah satu bukti dari kiprah wali yang ada di kota cirebon adalah dengan banyaknya wisata ziarah yang dapat dikunjungi di kota ini. Jika anda menelusuri berbagai objek wisata di kota Cirebon maka anda akan menemukan sederet wisata ziarah yang sangat banyak di kota Cirebon ini tentunya dengan berbagai sejarah yang telah ditorehkan dari tokoh-tokohnya sehingga mampu mengundang banyak peziarah baik dari peziarah lokal sampai luar daerah yang berbondong-bondong untuk mengunjunginya. Berikut akan dipaparkan wisata ziarah Cirebon yang paling banyak dikunjungi oleh para peziarah. Makam Sunan Gunung Jati Makam Sunan Gunung Jati merupakan satu dari sembilan makam para wali, atau disebut juga Wali Songo yang sering dijadikan sebagai wisata religi, atau tempat untuk berziarah, sekaligus sebagai jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Nama Sunan Gunung Jati pasti sudah tidak asing di telinga para muslim. Salah satu dari wali sango ini telah menorehkan banyak sejarah dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Jika ditarik pada nasabnya maka kita akan menjumpai beliau merupakan salah satu cucu Nabi dari Imam Husain. Pada masanya, Sunan Gunung jati selain menyebarkan agama Islam juga dikenal sebagai sultan pertama kasultanan Cirebon yang waktu itu masih bernama keraton Pakungwati. Melihat kiprahnya yang sangat penting di tanah jawa terutama di kota Cirebon menjadikan komplek makam Sunan Gunung jati sangat ramai dikunjungi oleh para peziarah . komplek makam seluas 5 hektar yang berada di desa Atana, kecamatan Gunung Jati, Cirebon ini selain terdapat makam sunan Gunung jati juga terdapat ratusan makam lainnya salah satunya adalah makam fatahillah, panglima perang pembebasan belanda dan beberapa keluarga Sultan lainnya sehingga komplek ini mampu menjadi tempat wisata ziarah Cirebon yang sering dikunjungi. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Kabupaten Cirebon, dan menjadi salah-satu tempat ziarah yang paling sering dikunjungi di Jawa Barat. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Jalan Alun-Alun Ciledug No. 53, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Perlu diketahui bahwa Sunan Gunung Jati berasal dari keturunan Syarif Abdullah Umdatuddin, dan Nyai Rara Santang. Rara Santang sendiri adalah putri dari Prabu Siliwangi. Sunan Gunung Jati diperkirakan lahir antara tahun 1448 – 1450 Masehi. dan nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah, atau disebut juga Sayyid Al-Kamil. Pada tahun 1470, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon. Dan baru pada tahun 1479, beliau diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2, atau Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat di usia 120 tahun, tepatnya di tahun 1568 Masehi. Sunana Gunung Jati memiliki istri yang berasal dari keturunan Cina, putri Kaisar Dinasti Ming yang bernama Putri Ong Tien Nio. Makam Nyi Mas Ayu Gandasari Magnet lain yang mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi wisata ziarah Cirebon adalah dengan adanya makam Nyi Ageng Ayu Gandasari yang fenomenal. Makam ini merupakan makam Nyi Mas Ratu Ayu Ganasari seorang putra Sayyid Malik Shaleh dari Aceh yang dibawa oleh Ki Kuwu Cirebon ke tanah jawa untuk mengislamkan raja Galuh. Nama Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari sendiri diberikan oleh Sunan Gunung Jati karena upaya Ratu mas dalam mengislamkan Raja Galuh dengan mengubah wujudnya menjadi sosok wanita cantik. Ratu Mas sendiri juga merupakan seorang murid Sunan Gunung Jati yang terkenal dengan ilmunya yang tinggi dan tidak tertandingi. Komplek makam ini sendiri terletak di desa pangurangan kecamatan Arjawinangun dan menjadi salah satu tujuan ziarah di Cirebon yang ramai dikunjungi. Makam Syeikh Magelung Salah satu destinasi wisata ziarah Cirebon berikutnya yang paling sering dikunjungi adalah komplek makam Syeikh Magelung Sakti. Syeikh Magelung sendiri juga dikenal sebagai Pangeran Soka putra dari raja Syam. Menurut sejarahnya, Pangeran soka ini sampai bertandang ke Cirebon adalah ketika beliau berniat untuk mencari guru yang dapat memotong rambut panjangnya, dan dengan mudahnya Ki Kuwu Cirebon memotong rambut tersebut dengan jari-jarinya. Kemudian Pangeran Soka mendirikan Pesantren Agama Islam di sebuah pedukuhan yang sekarang dikenal dengan desa Karang Kendal dan menjadikan beliau salah satu ulama yang disegani di tanah Cirebon. Syeikh Magelung juga merupakan salah seorang pendekar yang dapat mengalahkan Nyi Mas Gandasari yang terkenal. Makam beliau sendiri berada di desa karang, karang Kendal, kapetakan dan ramai dikunjungi para peziarah setiap harinya.
.
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/149
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/21
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/358
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/133
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/331
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/141
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/333
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/186
  • rxwf2jh1vk.pages.dev/303
  • rute ziarah wali songo dari cirebon